Kamis, 01 Oktober 2009

Review Closehead

Closehead


CloseHead dibentuk pada tanggal 18 Januari 1997 , dengan mengusung aliran melodic bermula dari ide sekelompok anak muda penuh semangat yang menyukai musik yang beraliran Melodic Punk, maka terbentuklah sebuah band yang bernama CloseHead . Pada awal terbentuknya, CloseHead banyak dipengaruhi oleh band-band luar yang bergenre Melodic Punk seperti Not Available, MXPX, Blink
182, dan band lainnya. Seiring dengan berjalannya waktu, CloseHead mulai menciptakan lagu-lagunya sendiri dengan harapan semua orang dapat menerima lagu-lagu yang mereka ciptakan. Dalam perkembangannya untuk menciptakan suatu band yang solid, CloseHead banyak melakukan beberapa perombakan dalam segi formasi band. Pada awal terbentuk, CloseHead beranggotakan Aid (guitar Back.Vocal) Lam-Lam (Bass, Back. Vocal), Mario (Vocal. Guitar) dan Ijan (Drum). Kemudian terjadi banyak perombakan pada posisi Vocalist. Akhirnya pada tahun 2001, CloseHead dengan formasi Nannu (Vocal, Guitar), Aid (Guitar, Back. Vocal) Lam-Lam (Bass, Back. Vocal) dan Ijan (Drum) mulai menunjukan eksistensinya di jagad permusikan Indie baik di Bandung maupun luar kota. Setelah 4 tahun bertahan dengan formasi tersebut, akhirnya Nannu dan Ijan memutuskan untuk hengkang dari CloseHead. Sepeninggalan Nannu dan Ijan, CloseHead berjalan dengan 2 personil tetap dan 2 additional player pada Guitar dan Drum. Akhirnya pada tahun 2007, CloseHead mulai berdiri kembali dengan formasi yang baru yaitu, Lam-Lam (Bass, Vocal), Aid (Guitar, Vocal), Bobs (Drum), Anton (Additional Guitar, Back. Vocal) dan Iqbal (Additional Keyboard). Setelah melalui berbagai perkembangan musik khususnya di kota Bandung dan tampil dalam berbagai event musik, CloseHead mulai mencoba menampilkan warna musik mereka sendiri. Dan setelah mengikuti beberapa kompilasi yang bergenre Melodic Punk di Bandung.



CloseHead akhirnya menghasilkan sebuah mini album (EP) yang dirilis pada bulan Juli 2002 oleh My Own Deck Records dengan menampilkan 5 lagu andalannya. Kemudian pada tahun 2007, CloseHead merilis sebuah Split Album bersama Disconnected yang bertitle “DiscoPunkHead” dibawah naungan Heaven Records. Dan di Bandung sendiri, lagu CloseHead telah masuk dalam request line beberapa radio swasta terkemuka di Bandung, dan sebuah lagu CloseHead yang bertitle ‘Berdiri Teman’ sempat menjadi top chart Indie di sebuah radio swasta terkemuka di kota Bandung sampai dengan sekarang. Adapun visi dan misi CloseHead sendiri adalah menjadikan musik sebagai suatu warna kehidupan yang mampu berperan sebagai pelengkap kebutuhan hidup manusia. Dan menampilkan musik yang bisa diterima oleh semua kalangan dan menampilkan yang terbaik bagi para ’Teman’ CloseHead sendiri baik dalam live stages maupun dalam karya musik yang keluarkan.info/booking/kontak Hubungi :

GORDO’S 081572014983 / ANTON 022-70424347
MySpace URL: http://www.myspace.com/closeheadrock

source : http://localindie.com/2008/03/30/closehead/

Kamis, 24 September 2009

Review Killing Me Inside

Review Story :
Band beraliran hardcore screamo asal Jakarta yang terbentuk pada Desember 2005 ini awalnya beranggotakan Rendy(Drum), Raka(Guitar), Sansan(Vocals), Josaphat(Guitar) dan Onad(Bass).
Namun pada akhir tahun 2008 terjadi perpecahan pada band mereka dimana Raka mengundurkan diri, disusul Sansan dan Rendy. Raka dan Sansan mengundurkan diri karena masing-masing ingin mengerjakan project baru mereka bersama band lain, Raka bergabung dengan Vierra, dan Sansan bergabung dengan Pee Wee Gaskins. Sementara Rendy mengundurkan diri karena sibuk dengan rencana jangka panjangnya (gawe di kantoran mungkin :p). Akan tetapi, dengan semangat baru, Onad dan Josaphat berhasil menemukan pengganti personil mereka yang mengundurkan diri. Davi dan Agung kini bergabung bersama Killing Me Inside sebagai personel baru. Dan akhirnya terbentuklah new formation mereka yang sekarang.

Killing Me Inside old formation
- Rendy : Drums
- Raka : Guitars
- Sansan : Vocals
- Josaphat : Guitars
- Onad : Bass





Killing Me Inside new formation
- Agung : Bass
- Onad : Vocals
- Josaphat : Guitars
- Davi : Drums







Setelah kemelut besar yang melanda, akhirnya pada tanggal 16 Desember 2008 "the new formation" Killing Me Inside berhasil merilis album baru yang diberi nama "A Fresh Start For Something New [2009]".

------------------------------------------------------------------------------------------------------
New Formation Album :

Artist : Killing Me Inside
Album : A Fresh Start For Something New [2009]
Label : Fast Youth Records
Release : December 2008





Track List :

01. Prelude download
02. Come On Girl We'll Burn Money on Vegas ! donwload
03. Let It Go download
04. Diary of Past Away download
05. Blessed by The Flower of Envy download
06. Awake download
07. Black and White download
08. A Letter of Memories download
09. Don't Look Back download
10. Forever download
11. Torment download

Bonus Track :

12. Torment (Acoustic Onad Feat. Widy & Kevin Aprillio from Vierra) download

New Songs in Demo 2009 (check this out guys!!)
13. Moving On download
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Old Formation Album :

Artist : Killing Me Inside
Album : A Fresh Start For Something New [2008]
Label : Fast Youth Records
Release : 2008




Track List :

01. A Letter Of Memories download
02. Blessed by The Flower of Envy download
03. Suicide Phenomena download
04. The Tormented Piano download
05. The Tormented download

Review album Vierra - My First Love

Apa jadinya jika suara remaja Gita Gutawa bersatu dalam sebuah denting piano ceria dan ditambah sedikit distorsi gitar dan notasi ala Paramore? Mungkin Vierra jawabannya. Band yang dimotori oleh Widy Nichlany (vokal), Kevin Aprilio (keyboard), Raka Cyril (gitar), dan Satrianda Widjanarko (drum) ini bermain musik sesuai umur mereka. Dunia remaja, yang riang, persahabatan, cinta monyet, bahkan kesedihan, semuanya dibungkus musik yang sangat khas remaja. Notasi vokal yang gampang diingat juga menjadi kunci di album ini, selain dari kesederhanaan liriknya.

Jujurlah padaku,
Jujurlah padaku,
Kau menyimpan rasa,
Kau menyimpan rasa cinta

Langsung saja dibuka dengan lagu yang sudah tidak asing lagi. Dengarkan Curhatku. Denting piano yang sangat penuh seolah ingin berlomba-lomba dengan ketukan drum dan distorsi gitar. Salah? Tentu saja tidak. Kevin Aprilio, keyboardist muda ini memang mempunyai guru sekaligus ayah yang hebat, Addie MS. Walau akan membosankan jika anda mendengarnya terus menerus, lagu ini cukup mengasyikkan bila anda mendengarnya pertama kali. Lagi-lagi denting piano mendominasi di lagu Bersamamu, di track no 3. Mellow dan membuat mengantuk pada bagian awal, tapi lirik lugasnya membuat Athar tetap berusaha terjaga dan menyimak. Hingga Athar terkejut dengan masuknya distorsi gitar dan bunyi drum yang seolah menyelamatkan nyawa lagu ini. Layaknya remaja, mood di lagu ini juga berubah-ubah.

No! menunggu anda di track selanjutnya. Sebuah lagu berbahasa inggris yang ceria dan mengajak anda sedikit bergoyang menikmati ketukannya. Disini akhirnya Kevin terdengar sedikit mengalah, memberikan kesempatan kepada gitar milik Raka untuk lebih mendominasi. Dan lagi-lagi Athar terkejut dengan To Nessa, lagu berdurasi 2 menit 29 detik bernuansakan waltz. Seolah sedang menggandeng gadis remaja di tengah pesta perpisahan sekolah, menari dan tertawa sedih karena akan berpisah. Wow! Kejutan selanjutnya menunggu, karena notasi outro lagu ini seolah bersambung dengan intro lagu di track selanjutnya, Rasa Ini. Lalu bersiap berdansa bersama Vierra di Jadi Yang Kuinginkan. Walau
Athar berimajinasi jika saja warna vokal Widy di lagu ini sedikit lebih rock, mungkin lagu ini akan terdengar lebih enak. Tears, lagu selanjutnya, terdengar sangat Paramore. Bahkan, lagi-lagi, sebuah dengan kejutan berupa vokal growl di ujung lagu.

Dan, aku hanyalah manusia
Bisa bersalah dan menyakiti
Aku hanyalah manusia
Tak Seperti Tuhan
Yang Sempurna!

Yah, lirik Manusia itu memang sangat indah. Seindah artwork yang terdapat di sleeve cover album ini. Lukisan ala pensil warna bercerita tentang 2 orang anak kecil yang bermain bersama. Wajah para personil pun di cetak besar, sehingga membuat para penggemar mereka kan mudah mengingat wajah idolanya.

Dan ditengah derasnya musik-musik dewasa dengan tema selingkuh dan notasi mengayun-ayun, Vierra tampil dengan nuansa remaja, musik remaja, album remaja, dan layaknya remaja, banyak warna, ceria, dan berubah-ubah suasana hatinya. Walau tetap lugas layaknya remaja, album penuh kejutan ini patut diperhitungkan oleh para musisi dewasa bermodalkan lagu cinta tadi. Go Vierra Go!


Track List
Vierra - My First Love

01. Dengarkan Curhatku
02. Perih
03. Bersamamu
04. No!
05. Terbang
06. To Neesa
07. Rasa Ini
08. Jadi Yang Kuinginkan
09. Tears
10. Manusia
11. Seandainya
12. Bintang

Review Pee Wee Gaskins - The Sophomore

Donald "Pee Wee" Gaskins adalah salah seorang pembunuh tersadis dalam sejarah. Tercatat kurang lebih 100 kasus pembunuhan dilakukan olehnya. Tapi bukan itu pembahasan kita sekarang. Dengan mengambil nama Pee Wee Gaskins, sebuah band salah Jakarta mencoba mencari arti filosofis dari nama band mereka. Pee Wee, yang berarti kecil, tapi bisa mempunyai kemampuan di atas rata-rata. Dan band yang merasa masih kecil ini berharap bisa menjadi besar, tapi tentu saja bukan dengan cara membunuh.

Inilah mereka, Pee Wee Gaskins! Band yang dimotori oleh Dochi (gitar&vokal), Sansan (gitar&vokal), Omo (synthesizer), Aldy (drum), Eye (bass) ini baru saja mengeluarkan album kedua mereka. Setelah sukses dengan album sebelumnya, Stories From Out Highschool Years di tahun 2000, kini mereka punya senjata baru. Berbekal nama The Sophomore, album ini sangat terasa penuh semangat. Tengok langsung lagu andalan di track no 2 yang berjudul Welcoming The Sophomore. Nuansa remaja terasa kental di lagu berbahasa inggris ini, teriakan ala cheerleader bersahut-sahutan dengan beat penuh semangat dan bunyi-bunyian synthesizer. Bangun siang, buka jendela kamarmu, cuci muka, segera berangkat ke kampus, dan tinggalkan kamar berantakanmu itu. Seolah itulah gambaran suasana lagu ini. Penuh semangat untuk menyambut yang akan datang. Selanjutnya menunggu anda, Di Balik Hari Esok, lagi-lagi lagu penuh semangat. Coba intip liriknya,

Kunyalakan tv dan tenggelamku di layar kaca
Membawaku kembali pada waktu itu
Ciuman pertama yang kau rasa
Semua berlalu tanpa terasa

Vokal bersahutan dan saling mengisi memang menjadi warna khas Pee Wee Gaskins. Part gitar yang padat dan penggunaan bebunyian synthesizer yang catchy menjadi ramuan yang sangat segar. Tatiana dan Berdiri Terinjak adalah 2 lagu dari album perdana mereka. Khusus untuk Berdiri Terinjak, mereka menggandeng Saski, penyanyi remaja yang juga baru menanjakan karirnya kembali. Pemilihan yang tepat, karena suara vokal Saski terdengar sangat pas dipadukan dengan musik yang diusung gerombolan anak muda ini.

Dengan total 13 track, terdiri dari sebuah intro, 8 lagu berbahasa inggris, 4 lagu berbahasa indonesia, anda juga bisa menemukan sedikit part akustik dari lagu Di Balik Hari Esok yang disembunyikan oleh mereka. Kurang? Coba cek sleeve albumnya. Selain sedikit masalah pada ukuran font penulisan liriknya yang terlalu kecil, rasanya tidak ada masalah serius. Bahakan
Athar menilai sleeve album ini cukup unik. Warna kuning dan oranye mendominasi, dengan gambar seorang pria berkacamata dan memegang buku, berdiri diatas tumpukan barang dan menatap mentari terbit.

Sambut mentari itu dan menarilah bersama Pee Wee Gaskins!

Track List :

01. When Did Men Start Shaving Their Beards
02. Welcoming The Sophomore
03. Dibalik Hari Esok
04. Be Seen And Be Scene
05. On A Day Just Like This
06. Heartbreak Can Be A Good Business
07. Hadapi Dunia
08. Tentukan Hari Yang Terbaik
09. Everyday & Everynight
10. I Hang Out With Zombie Without Being One Of Them
11. Dorks Never Say Die
12. Berdiri Terinjak 2K9 (Feat. Saski)
13. Tatiana 2K9