Kamis, 24 September 2009

Review album Vierra - My First Love

Apa jadinya jika suara remaja Gita Gutawa bersatu dalam sebuah denting piano ceria dan ditambah sedikit distorsi gitar dan notasi ala Paramore? Mungkin Vierra jawabannya. Band yang dimotori oleh Widy Nichlany (vokal), Kevin Aprilio (keyboard), Raka Cyril (gitar), dan Satrianda Widjanarko (drum) ini bermain musik sesuai umur mereka. Dunia remaja, yang riang, persahabatan, cinta monyet, bahkan kesedihan, semuanya dibungkus musik yang sangat khas remaja. Notasi vokal yang gampang diingat juga menjadi kunci di album ini, selain dari kesederhanaan liriknya.

Jujurlah padaku,
Jujurlah padaku,
Kau menyimpan rasa,
Kau menyimpan rasa cinta

Langsung saja dibuka dengan lagu yang sudah tidak asing lagi. Dengarkan Curhatku. Denting piano yang sangat penuh seolah ingin berlomba-lomba dengan ketukan drum dan distorsi gitar. Salah? Tentu saja tidak. Kevin Aprilio, keyboardist muda ini memang mempunyai guru sekaligus ayah yang hebat, Addie MS. Walau akan membosankan jika anda mendengarnya terus menerus, lagu ini cukup mengasyikkan bila anda mendengarnya pertama kali. Lagi-lagi denting piano mendominasi di lagu Bersamamu, di track no 3. Mellow dan membuat mengantuk pada bagian awal, tapi lirik lugasnya membuat Athar tetap berusaha terjaga dan menyimak. Hingga Athar terkejut dengan masuknya distorsi gitar dan bunyi drum yang seolah menyelamatkan nyawa lagu ini. Layaknya remaja, mood di lagu ini juga berubah-ubah.

No! menunggu anda di track selanjutnya. Sebuah lagu berbahasa inggris yang ceria dan mengajak anda sedikit bergoyang menikmati ketukannya. Disini akhirnya Kevin terdengar sedikit mengalah, memberikan kesempatan kepada gitar milik Raka untuk lebih mendominasi. Dan lagi-lagi Athar terkejut dengan To Nessa, lagu berdurasi 2 menit 29 detik bernuansakan waltz. Seolah sedang menggandeng gadis remaja di tengah pesta perpisahan sekolah, menari dan tertawa sedih karena akan berpisah. Wow! Kejutan selanjutnya menunggu, karena notasi outro lagu ini seolah bersambung dengan intro lagu di track selanjutnya, Rasa Ini. Lalu bersiap berdansa bersama Vierra di Jadi Yang Kuinginkan. Walau
Athar berimajinasi jika saja warna vokal Widy di lagu ini sedikit lebih rock, mungkin lagu ini akan terdengar lebih enak. Tears, lagu selanjutnya, terdengar sangat Paramore. Bahkan, lagi-lagi, sebuah dengan kejutan berupa vokal growl di ujung lagu.

Dan, aku hanyalah manusia
Bisa bersalah dan menyakiti
Aku hanyalah manusia
Tak Seperti Tuhan
Yang Sempurna!

Yah, lirik Manusia itu memang sangat indah. Seindah artwork yang terdapat di sleeve cover album ini. Lukisan ala pensil warna bercerita tentang 2 orang anak kecil yang bermain bersama. Wajah para personil pun di cetak besar, sehingga membuat para penggemar mereka kan mudah mengingat wajah idolanya.

Dan ditengah derasnya musik-musik dewasa dengan tema selingkuh dan notasi mengayun-ayun, Vierra tampil dengan nuansa remaja, musik remaja, album remaja, dan layaknya remaja, banyak warna, ceria, dan berubah-ubah suasana hatinya. Walau tetap lugas layaknya remaja, album penuh kejutan ini patut diperhitungkan oleh para musisi dewasa bermodalkan lagu cinta tadi. Go Vierra Go!


Track List
Vierra - My First Love

01. Dengarkan Curhatku
02. Perih
03. Bersamamu
04. No!
05. Terbang
06. To Neesa
07. Rasa Ini
08. Jadi Yang Kuinginkan
09. Tears
10. Manusia
11. Seandainya
12. Bintang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar